Traveling is more than the seeing of the sights; it is a change that goes on, deep and permanent, in the ideas of living.

Tepatnya sekitar 2 tahun sudah saya melakukan solo travel secara on dan off. Dari waktu ke waktu, banyak sekali hal-hal tentang pembelajaran hidup yang saya pelajari melalui hal ini.

Banyak banget yang masih takut atas idea traveling sendirian, takut akan hal-hal buruk yang terjadi. Well, bad things are gonna happen anyway wherever you are no matter what.

Intinya kita harus lebih bersiap diri dan juga mawas diri, tapi jangan jadikan hal ini menjadi penghambat mental block kamu untuk menjalani solo traveling.

Karena sesungguhnya melalui tantangan-tantangan inilah yang membentuk karakter kita, meningkatkan problem solving kita yang gak akan kita pelajari di sekolah mana pun.

Traveling teaches you a lot of stuffs that you will never find in any school.

Percayalah. Saya telah pelajari banyak perkara tentang diri saya, jauh dari apa yang saya sangkakan.  I have grown stronger mentally, developed, and become more independent.

Banyak hal-hal teknis yang mungkin akan menjadi pertimbangan kamu sebelum melakukan solo travel, tapi percaya deh it is soooo worth the struggle and sacrifice of your time and money.

travel-merubah-pandangan-hidup-3

1. People are more softer, gentler and more helpful than you could imagine

Beneran deh, kamu akan selalu dikejutkan oleh kebaikan-kebaikan orang-orang yang kamu temui dari berbagai belahan dunia. Pasti ada aja yang namanya scam, kena tipu dan mungkin dompet dicuri orang.

Tapi percayalah bahwa kamu akan lebih banyak dipertemukan dengan orang-orang baik yang mau membantu, dan mengembalikan rasa percaya kamu terhadap sisi kemanusiaan.

Hal ini mengingatkan saya pada pengalaman tersesat berjam-jam di Manila, mencari rumah host saya yang susah terdeteksi dan terletak dipelosok.

Juga mengingatkan saya pada kebaikan orang Vietnam sewaktu ban motor saya pecah selama perjalanan dari Saigon menuju MuiNe.

Jangan takut kalau gak bisa Bahasa Inggris atau bahasa daerah setempat, karena pada kejadian aslinya, bahasa isyarat akan lebih banyak dipakai karena semua manusia memiliki sifat sosial yang sama, yakni saling membantu.

Percaya deh kalau dunia itu tidak semenyeramkan yang sering diberitakan di tv. Itulah gunanya traveling, kamu melihat kejadian suatu negara dari kacamata kamu sendiri.

2. You engage with locals on a personal level

Selama ini saya memang memilih untuk traveling sendiri. Dengan traveling sendirian, saya mampu berkomunikasi dengan orang lokal lebih dalam, tidak hanya sekedar “Halo! nama kamu siapa?”.

Dan kesempatan ini lebih banyak saya dapatkan ketika traveling sendirian, karena kalau dengan segrup teman-teman, kecenderungan kita ialah mengobrol hanya dengan orang-orang yang sudah kita kenal.

travel-merubah-pandangan-hidup-7

3. You are free to do things as you please and it feels awesome

Motorbiking sendirian di Vietnam? Siapa takut! Sudah 2 kali saya melakukannya dan bener-bener nagih! Kapok? Enggak!

Saya yakin saya gak bakal bisa bebas melakukan ini kalau gak sendirian, karena motorbiking sendirian itu menantang seberapa jauh skill membaca peta, skill problem solving, skill menjaga ketenangan emosi disituasi-situasi yang gak terduga hahaha.

Bisa sih dilakukan secara bergrup, tapi kamu akan jauh lebih merasa bangga terhadap diri sendiri kalau kamu bisa ngalahin rasa ketakutan kamu.

Percaya deh, it feels so damn awesome to discover how powerful we are, that we are able to do things that we didn’t know we could.

4. You gain deep understanding on every destination you visit

Beda agama? Beda budaya? Beda bahasa? Bukankah hal itu yang sesungguhnya mengajarkan bahwa makin banyak perbedaan akan semakin indah?

Gagap bahasa dan lost in translation di suatu negara itu sudah sangat biasa. Malahan bakalan seru! Yang seharusnya bisa kita syukuri adalah kesempatan kita untuk melihat banyak hal-hal yang jauh berbeda dari apa yang biasanya kita lihat dirumah.

Isn’t it fascinating to learn something from other people? Kamu juga serta-merta akan belajar untuk menerima dan menghargai perbedaan.

Jujur, semenjak intensif traveling sendirian, saya tidak mudah percaya dengan isu-isu negatif dan banyak beredar didunia maya maupun pertelevisian karena saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri, dan memiliki kesempatan untuk memahami lebih jauh setiap destinasi yang saya kunjungi.

travel-merubah-pandangan-hidup-2

Foto selfie ekspresi bahagia ini saya ambil sewaktu melakukan motorbiking di Vietnam yang kedua kalinya bulan Mei lalu. Ini namanya desa Nam Pay, rute dari Sapa ke desa nun jauh diatas pelosok pegunungan bernama Sin Ho. It brings so much happiness to discover ourselves through traveling.

5.  There is something liberating about traveling to a place where no one knows who you are

Yang mungkin banyak orang gak sadari ialah, adanya suatu rasa kebebasan mental ketika traveling sendirian, di suatu tempat dengan orang-orang yang sama sekali gak kenal dengan kita.

Hal ini susah untuk dijelasin lebih lanjut, cuma bisa dirasain sendiri dan kamu pahami.

Yang saya tahu, saya belajar banyak untuk menghargai diri sendiri dan orang lain yang sama sekali gak kita kenal dan secara tanpa sadar, we will become more gentler than we think we are.

6. Get comfortable at being alone in your solitude

Ini yang saya paling suka. Kesendirian sewaktu traveling itu mengajarkan diri saya untuk lebih mencintai diri sendiri. Nyaman dengan diri sendiri sewaktu traveling itu gak gampang loh!

Hal ini cuma bisa kamu sadari ketika solo traveling, karena you cannot count on anyone other than yourself. Dan hal ini menjadikan kamu untuk mengeksplor lebih jauh tentang diri kamu.

Kalau kita sadari sebetulnya kita jarang banget memiliki kesempatan untuk betul-betul sendiri, waktu-waktu diam untuk berfikir reflektif.

Dikantor sibuk dengan kerjaan dan orang kantor, dirumah harus dengan keluarga, dan sebagainya. Ketika berada di negara orang, sendirian, kamu akan benar-benar sadar bahwa you are yourself bestfriend. You will learn to love own company, learn to love yourself little bit more.

Baca: Kembara 333 Hari Keliling Dunia Temukan Saya Dengan Perkara Paling Berharga Dalam Hidup

travel-merubah-pandangan-hidup-5

travel-merubah-pandangan-hidup-4

7. Distance makes you appreciate more all the important people in your life.

Pernah sadar gak ketika satu rumah dengan orang tua kita lebih sering beradu argumentasi dibandingkan jika kita tinggal jauh dari mereka?

Positifnya, kita akan jauh menghargai orang-orang yang kita sayangi ketika kita jauh dari mereka.

Jarak itu membuat kita sadar bahwa ketiadaaan kehadiran fisik seseorang, dalam hal ini baik keluarga, teman maupun pasangan terkasih, bahwa mereka merupakan bagian penting dalam hidup kita dalam membentuk siapa kita yang sesungguhnya.

Kita akan menghargai setiap waktu yang kita punya untuk bisa dapat kembali dihabiskan dengan orang terkasih.

8. You will be put out of your comfort zone so quickly in the right way

Traveling sendirian memaksa saya untuk menghadapi ketakutan-ketakutan yang saya punyai. Contoh nyatanya ialah sewaktu pertama kali mau motorbiking ke Vietnam.

Satu hari sebelum perjalanan, saya menghadapi rasa kecemasan luar biasa sampai gemetaran seluruh tubuh. Hal ini didukung dengan pemikiran-pemikiran dan rasa ketakutan yang timbul secara wajar karena motorbiking perdana saya.

Saya sempat berfikir untuk membatalkan perjalanan karena rasa takut luar biasa, takut kesasar, takut diapa-apain dan semacamnya.

Beberapa jam berlalu, saya cuma bisa mencoba untuk meyakini diri saya bahwa saya akan lebih menyesal jika tidak melakukan hal ini jika saya mengikuti rasa takut saya.

At the end, it is one of the most rewarding travel experiences I have ever had.

Hadapi ketakutan terbesarmu kamu, maka tidak akan lagi ada yang menjadi mustahil di dunia ini.

travel-merubah-pandangan-hidup-6

9. More often than not, you will make new friends and will not be alone

Ini poin yang mesti diingat baik-baik bagi yang masih takut buat solo traveling. Kamu gak akan pernah sendirian! Percaya deh!

Well, mungkin akan ada waktu-waktu sendiri dan itu sebetulnya baik sekali karena balik lagi ke pembicaraan poin nombor 6.

Tapi kalau kamu masih traveling di tengah kota, tinggal di hotel-hotel atau dorm yang banyak travelers lainnya, saya yakin bahwa kamu akan menemukan banyak teman-teman baru.

Saya udah ngerasain ini banget dan pasti yang sudah pernah nyoba solo traveling setuju akan hal ini. Justru, amazing friend that still in touch with me are the ones whom I made during my travel.

Jadi gak akan ada alasan untuk bakal ngerasa kesepian, paksa diri kamu untuk berkenalan dengan orang-orang baru, keluar dari zona nyaman kamu seperti apa yang sudah dijelaskan di poin nomor 8.

Ini hanya beberapa poin yang bisa saya sampaikan dari sekian banyaknya pembelajaran hidup yang bisa saya dapatkan melalui traveling solo.

Traveling teaches you to be more humble as a human, realizing that we have so much capacity as a human being to do more than just what we do now.

Remember, traveling is not so much of a competition, jangan pernah merasa terintimidasi dengan orang-orang yang sudah mengunjungi banyak sekali negara.

Traveling itu bersifat personal, setiap orang memiliki fasenya masing-masing.

Baca lagi: Bagaimana Imam Hadith Terdahulu Mengembara Dan Kembali Dengan Ilmu